Pages

Sabtu, 14 April 2012

Tentang Konten Adalah Raja | Content is King

Tentang Konten Adalah Raja | Content is King ---Istilah seperti ini banyak sekali kita temui. Baik dalam postingan blog maupun komentar. Yang disampaikan secara sistematik maupun sekedar berceloteh, "yang penting konten, content is king". 

Tentang Konten Adalah Raja | Content is King
Bukan hal yang gampang bagi saya untuk mengatakan "content is king" atau "konten adalah raja". Apalagi untuk sebuah blog copas seperti Iskaruji dot com ini. Berbagai pendapat tentang ciri konten adalah raja ini bertebaran di artikel dunia maya. Mulai dari yang melihatnya dari sisi ilmiah dan intelektualitas hingga yang hanya melihatnya dari sisi duplikasi atau copas. Semuanya benar, karena gajah itu memang berbentuk tiang listrik saat kita memegang kakinya. Juga akan berbentuk ular sanca manakala kita menyentuh belalainya. 

Dalam masalah konten sebuah blog, kita memang tidak buta seperti orang buta memegang gajah untuk menentukan konten ini, atau konten seperti itu adalah raja. Tapi amat sangat terlihat buta manakala kita menghubungkan konten-konten blog yang kita tulis tersebut dengan trafik atau membanjirnya kunjungan ke blog kita. Untuk membuktikannya, silahkan sobat buat blog baru. Tulis postingan pertama dengan dengan judul "konten adalah sampah". Untuk isinya terserah sobat mau di isi atau tidak. Lalu berikan url blog sobat kepada saya plus USD$1. Maka saya menjamin, blog sobat akan dikunjungi hingga 500-an orang dengan ip unik walau baru saja dibikin. Masih adakah hubungannya dengan trafik?

Beberapa fakta berikut juga ikut membantah pendapat Tentang Konten Adalah Raja (Content is King) akan berakibat pada banyaknya kunjungan (trafik) ke blog kita:
  • Konten Asli (originally content) bisa disebut sebagai "konten adalah raja". Tidak berdampak kepada trafik karena blog yang meng-copas konten asli itu justru lebih rame.
  • Professional content atau konten ilmiah yang ditulis oleh profesional dibidangnya. Misal, seorang dokter yang menulis tentang segala ilmu kedokteran di blognya. Tapi blognya tidak akan lebih rame dari blog yang me-review blog tersebut.
  • Kedua jenis konten diatas ditambah juga dengan blog copas tetap akan kalah rame dengan situs yang tidak memiliki konten. Jikapun ada maka konten tersebut di tulis oleh blog lain yang ditarok pada situs tersebut, seperti lintasberita.com ataupun infogue.com. Saya membayangkan, seandainya saja setiap pemilik blog bangga dengan blognya sendiri, pastinya tidak akan meletakkan artikel yang dia claim original di situs seperti itu. Rugikan, manakalah konten asli di blog kita berada pada SERPs belakang, sedangkan duplikat konten kita yang ditaro disitus tersebut ada pada posisi pertama.
Berkaca kepada keadaan diatas, saya punya pendapat sendiri Tentang Konten Adalah Raja | Content is King. Pendapat ini juga saya terapkan di Blog Iskaruji dot com ini. Jadi bagi sobat yang melihat ada yang bisa di contoh dari blog ini, mungkin pendapat tersebut bisa dicerna dan bisa dipraktekkan juga pada blog sobat.

Konten adalah raja itu benar adanya. Jika mau rame blognya setidaknya ada dua hal yang bisa membuat konten tersebut jadi raja dan menghasilkan trafik.

Konten Yang Informatif
Konten atau artikel yang kita sajikan hendaknya mengandung unsur informatif dalam bentuk apapun. Kalo tutorial atau tips dan triks pastikan kita sudah mempraktekkannya terlebih dahulu agar bisa menjawab jika ada pertanyaan di komentar berdasarkan hasil praktek kita. Selain itu lengkapi juga dengan link rujukan atau link sumber agar orang bisa menelusuri lebih lanjut apa yang kita sampaikan. Jika kita merasa bangga dengan menyebut, "menurut hadits atau menurut ayat" saat berargumen atau menulis, maka tidak ada salahnya mulai sekarang juga mebiasakan diri untuk menulis link rujukan atau sumber. Tujuannya tidak lain kecuali agar informasi yang kita sajikan lebih padat dan bisa ditelusuri.

Cara Penyajian Konten
Jika konten kita ingin disebut raja yang berimplikasi kepada trafik, maka perlu juga memikirkan cara penyajiannya. Bayangkan makan di warteg. Makanannya enak dan digratisin lagi. Tapi saat kita pesan orangnya lemot dengan pesanan kita. Pas udah paham apa yang kita pesan, makanannya di taro di atas kertas koran sambil dilempar kearah kita ketika menyajikan makanan tersebut. Saya tidak yakin sobat mau makan disitu, saat itu maupun kedua kalinya walau makanannya enak dan gratis. Begitu juga dengan konten. Cara penyajiannya sangat mempengaruhi keberhasilan konten tersebut meraih trafik. Jika kita mengharapkan pengunjung dari search engine, maka tidak ada pilihan lain untuk menyajikan judul hingga isi konten kita secara SEO friendly. Bayangkan, konsumen dari warteg (blog) kita itu adalah mesin (search engine). Artinya kita harus punya ilmu bagaimana cara menyajikan sesuatu kepada konsumen kita.

Setelah konten kita terindex dan kunjungi oleh orang, maka saat itu juga konten kita berhadapan dengan manusia yang punya perasaan, akal dan jiwa. Pokoknya manusia banget yang lengkap dengan dengan kelebihan dan kekurangannya. Artinya disini sajian kita juga harus ngepas dengan manusia tersebut. Jika mesin saja tidak suka ngindex artikel lemot saat diakses, apalagi manusia yang dah ngitung untung dan ruginya waktu. sajikan pandangan mata mereka dengan tampilan blog yang sesuai dengan konten yang kita sajikan. Itulah alasan saya terkadang merapkan personalisasi tampilan halaman post. Jka saya menyajikan Rocker Linkin' Park, maka tidak ada salahnya saya menyajikannya dengan nuansa hitam gahar. Karena saya yakin pengunjung konten tersebut adalah para penikmat rocker yang pasti menyukai tampilan tersebut. 

Akhirnya, silahkan untuk menyimpulkan sendiri apa yang saya maksud dengan Konten Adalah Raja | Content is King. Namun secara keseluruhan, jika benar-benar ingin seperti yang diharapkan google, sering-seringlah memahami dan membaca 23 Pertanyaan Google Panda Dalam Menilai Kualitas Sebuah Situs. Namun sebelum itu, tidak salah juga jika ingin memulai sebuah blog dengan mengacu kepada Google Webmaster Guidelines

Artikel ini hanya diperuntukkan kepada konten adalah raja yang berimplikasi kepada trafik search engine. Sama sekali bukan mengacu kepada pemaknaan Konten Adalah Raja | Content is King sebagai media untuk belajar menulis, mengasah gaya penulisan, membentuk personal branding dari cara penulisan ataupun menulis karena hobby, baik dalam bentuk curhat maupun opini.

Ambil manfaatnya saja and happy blogging!

1 komentar:

  1. ok makasih gan untuk info nya, sangat berguna sekali bagi ane.

    BalasHapus